Kuasa Menjadi Anak Allah

Siaran Samaria Ministri bersama Radio Heartline,
Jumat  4 April 2014 pk 19-21
Renungan oleh Yohannes Lie "Kuasa Menjadi Anak Allah"
Pendamping Yosef, Daniel Sanger, Tomy, Yahya Wangsajaya, dan Dany Salim
Penyiar sdr Luki Winata
Ingin membaca renungan ini, silakan klik disini



“Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. (Yoh. 1:12-13) 

Kita sering mendengar pemimpin pujian atau pengkotbah berkata, “Sebagai anak Tuhan, kita tidak perlu kuatir tentang apa pun juga karena kita memiliki Bapa di Sorga. Dialah Raja alam semesta yang memiliki seluruh kekayaan di bumi ini.” Pulang ibadah kita berjalan dengan tegak dan gagah. Kita ini anak Tuhan, lho. Bapa di Sorga pemilik seluruh alam semesta ini. Kalau Bapa kaya dan berkuasa, sebagai anakNya pasti kita akan meraih kekayaan dan kekuasaan, ya kan?

Tapi orang di luar kita bingung dan alergi mendengar istilah anak Tuhan. Mereka terheran-heran. Pikir mereka, “Kok berani ya mengaku diri sebagai anak Tuhan? Apa tidak takut dosa? Bukankah itu menghujat Allah?”